SEJARAH MATEMATIKA
Menurut
seorang matematikawan Ronald Brown, matematika adalah ilmu tentang deskripsi,
demonstrasi, dan penghitungan.
Cabang-cabang
matematika mencakup berbagai disiplin seperti geometri, yang menjelaskan
panjang, bidang, dan sudut; aritmetika, atau teori bilangan; mekanika, yang
menjelaskan gerak suatu benda di bawah pengaruh sistem gaya tertentu; dan
stokastisitas, yang menjelaskan fenomena acak.
Kali ini, kita akan
melihat ikhtisar kemajuan utama dalam matematika dari waktu ke waktu.
Apakah kamu
tahu di mana dan kapan matematika
ditemukan? Baca terus dan kita akan segera mengetahuinya.
Asal Muasal
Matematika pada Zaman Kuno
Orang-orang Mesir
kuno adalah orang-orang pertama yang menggunakan matematika (jadi, bisa
dikatakan bahwa guru matematika pertama
adalah orang Mesir juga).
Pada penggalian di
Mesopotamia pada abad ke 19 ditemukan tablet tanah liat Sumeria yang ditulis
dengan aksara paku, berasal dari dinasti Babylonia (1800-1500 SM) atau periode
Yunani kuno (600-300 SM).
Benda-benda
unik tersebut membuktikan kemampuan penulis untuk memecahkan persamaan kuadrat.
Isinya berhubungan dengan perdagangan, khususnya pembelian serta penjualan tas
gandum dan budak.
Filsuf-filusuf
Yunani terkenal, di
antaranya Pythagoras, Thales, dan Plato, adalah orang-orang yang pertama kali
mengembangkan dan menerapkan aritmetika, atau yang sekarang disebut dengan
teori bilangan.
Pada
abad ke 4 SM, Diophantus dari Aleksandria memelopori disiplin aljabar.
Kemudian,
lahirlah matematika elementer berkat pemikiran dari Euclid, Archimedes dari
Syracusa, dan Apollonius perga Perga.
Euclid
dari Aleksandria adalah penulis Elements—buku terlaris kedua di
dunia, setelah Alkitab—serta beberapa jilid lain yang dikhususkan untuk geometri Euklides, beserta lima
postulatnya, termasuk yang paling terkenal "setiap segmen garis lurus
dapat diperpanjang lurus tanpa batas”, yang kemudian berfungsi sebagai landasan
referensi dalam geometri ketika disiplin itu muncul berabad-abad kemudian.
Archimedes,
seorang ilmuwan hebat dari Sisilia, juga sangat berkontribusi pada geometri,
termasuk pendekatan pi, kuadran parabola, dan spiral Archimedes.
Dalam statika, dia sangat tertarik pada prinsip-prinsip
gaya angkat dalam bentuk katrol, dan dalam penciptaan mesin perang, seperti
katapel tempur, demi mempelajari aksi gaya. Dia sangat terkenal terutama karena karyanya
tentang daya apung.
Tahukah
kamu bahwa dia juga yang telah mendesain kapal terbesar pada waktu itu yang
diberi nama Syracusia,
dan bahwa kita juga berutang kepadanya atas ungkapan “Eureka”, yang berarti
“Aku telah menemukannya!”?
Di
sisi lain, ada Apollonius dari Perga yang dikenal karena karyanya yang sekarang
kita pahami sebagai irisan kerucut. Kita
juga berutang kepadanya atas istilah elips, parabola, dan hiperbola.
Karyanya
sangat penting untuk bidang astronomi dalam
pengitungan orbit eksentrik dan dalam memahami peredaran planet.
Kemudian,
Ptolemeus, Pappus, dan Hipparchus meletakkan fondasi disiplin yang sekarang
disebut dengan trigonometri
yaitu cabang matematika yang berurusan dengan hubungan antara beberapa sudut
dan jarak dalam segitiga.
Konsep angka nol ditemukan oleh sejumlah peradaban secara
mandiri, termasuk India yang dari situ lah mereka mulai melangkahkan kaki
menuju peradaban matematika bangsa Barat dan Arab.
Matematika dari Abad Pertengahan hingga 1900
Pada abad ke-9, para matematikawan Arab
seperti Al Khwarizmi menghimpun pengetahuan matematika dari
Yunani dan India.
Pengenalan
angka-angka Arab pada abad ke-11 menandai waktu ketika matematika mulai
terbebas dari masa-masa suramnya, dan para pemikir besar pun mulai jadi lebih
dikenal.
Ilmu matematika mulai
naik daun dan menjadi terkenal sejak abad ke-12, bahkan digunakan untuk
kepentingan retorika, tatabahasa, dan logika. Di Spanyol, di mana ilmu-ilmu
Arab diajarkan, para sarjana hebat seperti Averroes dan Avenzoar juga menjadi
terkenal.
Pada abad ke-15,
sistem penjumlahan dan penguranganserta simbol + dan -
pertama kali dikemukakan oleh Johannes Widmann, yang lahir di Eger, yang saat
itu merupakan bagian dari Kekaisaran Romawi Suci.
Karya matematikawan
Perancis, François Viète merupakan
kemajuan besar dalam mengubah aljabar menjadi bentuk modernnya melalui
pengenalan huruf untuk mewakili kuantitas yang diketahui atau tidak diketahui dan untuk menyederhanakan persamaan.
Dalam suatu anekdot
yang penuh warna, Viète berhasil memecahkan 500 kata sandi yang digunakan oleh
Spanyol, yang menjadi titik awal penyelesaian Perang Agama Perancis - dan yang
membuat dia dituduh oleh pemerintah Spanyol atas penggunaan kekuatan gaib.
Abad ke-17 adalah
zaman keemasan matematika. Salah satu kisah yang takkan pernah terlupakan dari
periode ini adalah kisah Newton dan apel jatuh, yang menjadi titik awal
penemuan teori gravitasi. Berikut beberapa kemajuan penting lainnya:
1. Logaritma Nepier (1614) Juga dikenal dengan sebutan
logaritma hiperbolik karena mewakili area hiperbola antara dua asimtot.
2. Geometri Analitik René Descartes. Dalam karya
Geometrinya, seperti halnya Viète, Descartes mengusulkan untuk menggabungkan
aljabar dan geometri dan menerjemahkan permasalahan geometri ke dalam bentuk
persamaan aljabar. Salah satu fakta yang menjadi dasar pemikiran Descartes
adalah kebutuhan untuk mendapatkan gagasan yang jelas tentang suatu subjek.
3. Perhitungan probabilitas Blaise
Pascal. Sangat menarik untuk dicatat bahwa teori ini berawal dari kegiatan
perjudian.
Euler adalah seorang
tokoh penting dalam matematika abad ke-18 yang mendedikasikan diri untuk
mempelajari fungsi dan kalkulus. Dia mengembangkan klasifikasi fungsi dan
membuktikan teorema kecil Fermat (“jika p adalah bilangan
prima dan jika a adalah bilangan bulat yang tidak habis
dibagi p, maka a p -1 –
1 adlah kelipatan dari p”).
Joseph-Louis Lagrange
adalah tokoh penting lain dalam sejarah matematika. Dia memberikan kontribusi
yang signifikan dalam bidang analisis, teori bilangan, serta mekanika klasik
dan mekanika benda langit.
Kemajuan dalam Bidang
Matematika selama dua abad terakhir
Abad ini ditandai
dengan terselesaikannya penelitian yang dimulai pada abad ke-18, beberapa
penentangan atas asumsi-asumsi yang dibuat di zaman kuno, berbagai penemuan baru, dan perkembangan pengajaran matematika.
Pada abad ke19, para
matematikawan sangat produktif sehingga banyak kemajuan yang dibuat dalam teori
bilangan:
1. Hukum timbal balik
kuadrat, yang menetapkan hubungan antara bilangan prima (dicetuskan oleh Euler
dan didemonstrasikan oleh Gauss).
2. Teorema bilangan
prima.
3. Pembuktian Teorema
Terakhir milik Fermat, terutama yang dilakukan oleh Ernst Kummer dengan
mendemonstrasikan teorema tersebut untuk setiap eksponen yang kurang dari 100.
Gauss dan Legendre
melakukan penemuan yang menjadi kemajuan besar dalam statistik yakni metode kuadrat
terkecil, yang merupakan cabang dari probabilitas. Hermann
Grassmann adalah pencetus konsep yang sekarang kita sebut dengan aljabar linier
dan konsep ruang vektor.
Seorang matematikawan
lain yang bernama Urbain Le Verrier menemukan keberadaan planet Neptunus di tata
surya kita serta menghitung beratnya. Metode hitung yang dilakukannya
memungkinkan penemuan planet-planet lain yang sebelumnya tidak terlihat.
Pada periode yang
sama, Albert Einstein
mendemonstrasikan hukumtimbal-balik kubik, yang dikenal
sebagai Einstein Integer.
Salah satu teks yang
masih bertahan sejak saat itu adalah naskah Riemann tahun 1859, yang berisi
penelitian ahli matematika berkebangsaam Jerman tersebut tentang suatu konsep
yang kemudian dikenal sebagai sebutan Fungsi Zeta Riemann,
dengan hipotesis yang masih sangat relevan sampai sekarang dalam beberapa
bidang seperti mekanika kuantum dan teori bilangan.
Abad ke-20 dimulai
dengan daftar 23 permasalahan yang belum terpecahkanyang akan menyita perhatian banyak ilmuwan dan ahli
matematika. Abad ini didominasi oleh tiga teorema matematika berikut ini:
1. Teorema
ketidaklengkapan Gödel, yang membahas pertanyaan koherensi dalam matematika
(baca lebih lanjut tentang undecidable statements).
2. Konjektur
Taniyama-Shimura, juga dikenal sebagai teorema modularitas, berkat teorema ini
akhirnya teorema terakhir Fermat disempurnakan!
3. Konjektur Weil
dalam menghasilkan beberapa fungsi: Seri yang koefisiennya diwakili oleh urutan
angka.
Selama abad ke
20, evolusi matematika dan
sains terus memunculkan bidang-bidang baru, seperti topologi, geometri
diferensial, dan aljabar.
Mekanika telah
menjadi subyek dari studi ekstensif dengan teori relativitas umum, yang
terkenal berkat Einstein dan Pointcarré.
Teori Grup menyita
perhatian banyak ahli matematika selama beberapa dekade, dan puncaknya berupa
pencetusan klasifikasi lengkap grup hingga sederhana pada tahun 1980. Selain
itu, berkat dimungkinkannya penghitungan otomatis dengan komputer, teorema
Empat warna juga disempurnakan.
Abad ke-21 diawali
dengan berbagai kemajuan seperti kemajuan besar yang dilakukan oleh
seorang prodigy matematika yang bernama Terence Tao pada
bilangan prima dan bidang-bidang lain.
Pada
8 Oktober 2013, Hadiah Nobel dalam bidang Fisika secara bersama-sama diberikan
kepada François Englert dan Peter Higgs “atas penemuan teoritis dari mekanisme
yang berkontribusi pada pemahaman kita tentang asal-usul massa partikel
subatomik...”.
Dalam
hal ini, sebuah karya fiksi secara akurat memprediksi kehidupan nyata: Dr.
Simon Singh, penulis sains populer dari Inggris, dalam buku terbitan tahun 2013
yang berjudul “The Simpsons And Their Mathematical Secrets” mengomentari
sebuah adegan dalam film kartun terkenal di mana si tokoh utama yang bernama
Homer sedang mengerjakan persamaan matematika, beliau menulis:
“Jika
Anda menyelesaikan persamaan yang dikerjakan Homer, Anda akan menemukan
massa partikel Higgs Boson yang hanya berbeda beberapa nano dari massa Higgs
Boson yang sebenarnya. Ini sangat luar biasa karena Homer membuat prediksi 14
tahun sebelum massa Higgs Boson akhirnya ditemukan”
Meskipun ada banyak kemajuan besar yang dibuat selama
beberapa dekade terakhir, yakinlah bahwa masih ada banyak sekali penemuan yang
bisa dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar